Free Filep Karma

Bupati “Omong Kosong” Sebut Paniai Aman

Posted by Papuan Voices On Senin, Desember 26, 2011 0 komentar
Bupati Kabupaten Paniai, Naftali Yogi (Foto: JUBI)
PAPUAN, Paniai --- Bupati Kabupaten Paniai, Naftali Yogi S.Sos dinilai telah melakukan pembohongan publik alias “omong kosong,” karena dalam berbagai media lokal maupun media nasional telah menyebutkan situasi di Paniai aman dan kondusif.

Bupati juga disebut sebagai aktor intelektual dalam operasi militer dengan sandi Operasi Tuntas Matoa 2011, yang dilangsungkan di Kabupaten Paniai, sejak tanggal 13 Desember 2011 hingga sampai saat ini.

Salmon Kadepa, salah satu tokoh adat di Paniai mengatakan Bupati Naftali Yogi harus bertanggungjawab terhadap semua nyawa korban yang telah dibunuh oleh aparat gabungan TNI/Polri.

“Dia (Bupati) harus bertanggung jawab karena sudah 14 orang yang meninggal, juga termasuk karena telah menimbulkan trauama berkepanjangan bagi warga sipil sampai saat ini,” jelas Salmon melalui sambungan telepon selulernya dari Paniai, siang ini (26/12) kepada Papuan Voices.

Salmon juga membantah tudingan yang menyatakan operasi militer di Paniai atas inisiatif atau kemauan dari pemerintah Pusat.

“Kami semua sudah tahu, kalau operasi militer ini jelas atau permintaan dan inisiatif Bupat Paniai, dan tidak benar kalau atas perintah pemerintah pusat,” imbuhnya,

Hanya saja, lanjut Salmon, tenaga aparat gabungan TNI/Polri yang melakukan operasi tersebut memang didatangkan oleh pemerintah Pusat juga pemerintah Provinsi.

“Ada ribuan pasukan didatangkan dari Kelapa dua, Jakarta. Kalau dari Timika dan Jayapura jumlahnya sedikit saja,” ujarnya.

“Kami tidak tahu, kenapa tegah sekali seorang Bupati membunuh warganya sendiri dengan mendatangkan aparat gabungan TNI/Polri dengan jumlah yang sangat banyak,” jelasnya.

Terkait situasi di Paniai yang dinilai kondusif, dan bahkan ada yang menyebut warga Paniai merayakan natal dengan aman, Salmon membantah tudingan tersebut.

“Sebaiknya Bupati Paniai harus turun lapangan, jalan sampai ke kampung-kampung, terutama disekitar Markas Eduda, apakah warga sipil merayakan natal dengan damai dan aman atau tidak.”

Yang kami lihat, tidak ada satupun warga yang merayakan natal, semua disini takut sekali. Dan kebanyakan sudah pergi mengungsi dari Paniai.

“Ini karena aparat TNI/Polri masih terus berkeliaran dengan senjata lengkap, padahal ini hari natal” ujar Salmon menjelaskan.

Sungguh memprihatinkan, umat nasrani di seluruh dunia merayakan natal dengan aman, damai, dan penuh sukacita, tapi tidak di Paniai.

Yang ada hanya ratapan air mata, ketakutan, dan kesedihan, termasuk luka mendalam akibat tindakan brutal aparat gabungan TNI/Polri, termasuk terhadap seorang Bupati yang seharusnya melindungi dan menjaga warganya sendiri.

OKTOVIANUS POGAU

0 komentar:

Posting Komentar